Minggu, 01 Mei 2011

Outbound Training Malang.Gempa dan tsunami telah menelan 10.000 lebih korban jiwa di Jepang. Belum lagi cobaan krisis nuklir yang kini dihadapi oleh salah satu negara motor Asia itu. Meski didera berbagai cobaan, masyarakat Jepang ternyata tetap disiplin dan siap menghadapinya.

Ketegaran masyarakat Jepang dalam menghadapi cobaan berganda itu membuat menteri keuangan Agus Martowardojo terkesima. Ia juga semakin salut karena Jepang sejauh ini belum mengubah komitmennya ke Indonesia.

"Saya itu general statement ya, saya itu terkesan sekali sama Jepang," ujar Agus ketika ditemui usai acara Credit Ratings Conference Fitch, di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Kamis (17/3/2011).

"Artinya, Jepang itu di tengah musibah bencana alam dan tantangan reaktor nuklirnya, masyarakatnya begitu disiplin dan siap untuk menghadapi musibah," imbuh Agus. Outbound Training Malang

Ia mengungkapkan, seluruh komitmen-komitmen Indonesia dan Jepang dibidang Ekonomi hingga misalnya kunjungan kenegaraan tetap dijaga. Padahal perekonomian Jepang kini terancam karena kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi yang diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.

"Jadi saya lihat apa yang saya bicarakan dengan pemerintah Jepang akan tetap berjalan dengan baik," jelas mantan Dirut Bank Mandiri itu.Outbound Training Malang.

Senin, 18 April 2011

Maya Soetoro Luncurkan Buku 'Ladder of the Moon'

by:
Maya Soetoro-Ng, adik tiri Presiden AS Barrack Obama, meluncurkan buku anak-anak pertamanya. Buku yang berjudul "Ladder to the Moon" ini ditulisnya karena terinspirasi dengan pertanyaan putrinya yang berumur 6 tahun, Suhaila tentang neneknya, Ann Dunham, yang belum pernah dijumpainya sejak lahir.

Ann Dunham, yang merupakan karakter sentral dalam buku ini, meninggal pada tahun 1995. Dikisahkan dalam buku ini, tentang keajaiban pada suatu malam, dimana sebuah tangga emas tampak di samping tempat tidur Suhaila. Kemudian gadis kecil itu menghabiskan malam dengan pertemuan yang luar biasa dengan neneknya di bulan. Buku ini penuh gambar ilustrasi tentang perjalanan multikultural hasil perjalanan keluarga Dunham versi masa kecil Maya Soetoro-Ng.


Pada kesempatan tur promo bukunya di Perpustakaan DC Tenley-Frienship Height  Washington DC, Jumat, 15 April yang lalu, Soetoro-Ng mengatakan kepada sekelompok anak-anak dan orang dewasa bahwa ia menulis buku untuk memberikan gambaran kedua anaknya serta keponakannya Malia dan Sasha,  tentang nenek mereka yang belum sempat mereka kenal sebelumnya. Demikian seperti yang dilansir dari Washington Post terbitan hari ini, Senin (18/4/2011). Outbound Training  Malang

Maya Soetoro-Ng menulis draft pertama buku ini dalam satu hari, sebelum mulai mengeditnya. Artis Yuyi Morales mengerjakan ilustrasinya. Proses pembuatan buku ini memakan waktu lebih dari tiga tahun.

Pada bagian depan, Obama memberikan ulasan “…Buku ini menyajikan gambaran ibu kami dengan sangat baik…”. Sementara Suhaila, putri  Maya Soetoro memberikan acungan jempol kepada ibunya. Hatinya sangat gembira karena namanya tercantum di buku itu. Outbound Training 

Keluarga Maya Soetoro-Ng sekarang kembali di Hawaii setelah masa tugasnya yang singkat di DC pada tahun pertama pemerintahan kakaknya sebagai Presiden AS ke 44. Rafting Kasembon

Kamis, 31 Maret 2011

Jadilah Sahabat Bumi!

Jadilah Sahabat Bumi!

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!